" Sebuah Renungan hati untuk para Muslimah "
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZgtzb-jNbaFiChbMklO1bV6m2deFhRHoaV-qq4Vtf0zQzhe_k-EFVxLulRQDPlzZ_LLfBXDYUvs-vzRjh5A9AblFnvDegMKVrUhfCUCL2imVm1Fh7ij0iJJ5m8BBI4d0M_HDNzQvtJH4/s320/index.jpeg)
Ukhti muslimah, Ukhti islami di negeri pertiwi…
Malam
ini ada gelisah yang menyusup kedalam jiwaku.Aku terbangun dengan
ikatan -ikatan kecemasan.Mataku berembun sebagaimana kaca jendela
kamarku yang setiap malam berbasah embun musim dingin yang begitu
dahsyat.Tak ada suara selain teriakan – teriakan bathin yang menggema di
liang telingaku ketika teringat keadaanmu di negeri pertiwi yang
dirudung fitnah begitu besar.
Ukhti islami dinegeri pertiwi …
Kuambil
pena setelah kulantunkan untaian do’a. Semoga lantunan pena
kegelisahan ini membuat jiwa-jiwamu tersadar akan apa yang sebenarnya
kami rasakan. Hingga pena ini tergerak untuk menasihatkan.
Ukhti muslimah…
Jika
tarian pena kegelisahan ini terlalu latah dan kering , semoga tetesan
bening yang membersamai tulisan ini bisa menyejukkan suasana hatimu
laksana gerimis ketika hadirnya musim panas.
Ukhti islami yang
sedang membaca renungan hati ini , adakah waktu beberapa menit saja di
tengah kesibukanmu bersama tugas sekolah/kuliah/kerja..? Dan adakah
beberapa saat saja untuk meluangkan isi hati dan perasaan demi membaca
tarian pena di lembar putih ini..? Dan adakah sebentuk kesabaran yang
setiap sisinya dihiasi perhatian untuk menyelesaikan membaca renungan
hati ini hingga akhir..? Aku mohon engkau tak merasa keberatan ataupun
waktumu tercuri untuk sekedar mendengarkan renungan hati dari seseorang
yang barang kali tak pernah engkau mengenalnya.
Ukhti islami…
Izinkan
tarian pena ini menggores lembut lembaran-lembaran putih ini sebagai
lukisan hati aku yang sedang cinta dan cemburu karena Allah swt.
Biarkan diri ini berterus terang menuliskan untaian kalimat yang
sebelumnya telah aku tulis di lembar hati aku sebelum ku tuangkan di
lembar putih ini. aku pun tak mengerti apakah dirimu merasa senang atau
malah benci dengan kehadiran renungan hati ini yang tak pernah kau
harapkan sebelumnya. aku serahkan semua kepada pemilik hati setiap jiwa
yaitu Allah swt…
Ukhti islami …
Sengaja kutulis renungan
hati ini untukmu ,karena aku berharap lewat renungan hati ini bisa
menjadi wasilah yang membuat harga dirimu mewangi bak melati yang mekar
berseri..
Ukhti muslimah…
Aku tulis renungan hati ini
disaat hati aku kalut dan resah melihat keadaanmu. Hingga terkadang
hanya elusan dada sebagai rasa iba yang terpendam didalam jiwa.
Bagaimana
tidak iba jika setiap hari aku lihat saudari-saudarimu ditelanjangi
auratnya..? Ditelanjangi sehelai demi sehelai pakaian harga dirinya di
depan jutaan orang sebagai tontonan para penggembira yang mengabdikan
diri kepada hawa nafsu setan.
Bagaimana tidak resah jika tiap
waktu slalu kudengar saudari-saudarimu di nodai kehormatannya , bahkan
menyerahkan seluruh tubuhnya demi diobral di majalah-majalah murahan
yang menjerumuskan ke jurang perzinaan, Jurang yang menjijikkan yang
tak pantas dilakukan kecuali para binatang yang tak berakal.
Hmmz….
bagaimana diri ini tak bersedih menangis bahwa sebenarnya pasukan
setan itu menggiring mereka ke lembah-lembah jahanam di balik
ketertawaan dan kemasyhuran yang sebenarnya adalah tipuan.
Ukhti islami di negeri pertiwi…
Tidak
tahukah dirimu bahwa ada bening yang menetes hangat membasahi dua pipi
ini saat melihat keadaanmu..? Akan tetapi seolah dirimu tak pernah
mengerti arti sebuah air mata dari seseorang yang mengharapkan kejayaan
harga dirimu dalam menopang panji islami bagi dien ini, Hingga
akhirnya dirimu enggan mendengarkan nasehat yang dengannya mungkin Allah
swt menjadikan wasilah kebaikan bagi dirimu di dunia dan akhirat
kelak.
Kutulis suratan hati ini sebagai nasehat uintukmu karena
Allah swt semata. Kugores saat mulut ini tak sanggup lagi bicara karena
saudari-saudarimu yang tertipu itu semakin membabi buta mengumbar
aurat didepan pria, Mereka bangga menjadi mangsa serigala-serigala
pengumbar cinta dusta, Seakan mereka tak pernah bersedih dan justru
bangga menumpuk dosa setiap harinya. Berzina dengan setiap pria yang
diinginkannya demi memuaskan nafsu bejatnya.Berlenggak lenggok bagaikan
cacing yang kepanasan di club-club malam, Menghabiskan hari-hari siang
dan malam dengan lantunan musik yang melalaikan, Meninggalkan istananya
menuju panggung–panggung hiburan. Wajahnya menghitam dibalik polesan
bedak tebal yang tak pernah terbasuh sucinya air wudhu yang mencerahkan,
Keningnya telah jauh dari sujud sebagaimana bejat akhlaqnya yang tak
karuhan.Berdandan dan berdandan demi laris dalam perzinaan.
Oh…
betapa jauhnya mereka dari belaian suami tercinta, karena kekasih
mereka adalah serigala yang tajam taring dan kukunya. Tak pernah
merasakan nikmatnya bercanda dengan anak tercinta karena rahim mereka
telah mereka haramkan dari mengandung anak sebagai anugerah dari
Arrahman, Rahim mereka kotor dengan air mani haram dan menjijikan .
Naudzu b illahi mindzalik
Wahai Ukhti islami…
Tidak
sampaikah kabar yang benar dari langit akan kebanyakan penghuni neraka
adalah wanita..? Belum datangkah kepadamu akan nasehat dari kitab dan
sunnah tentang orang-orang dari kalangan wanita yang di haramkan Allah
swt mencium bau jannah..? Padahal bau jannah itu tercium dari jarak 500
tahun perjalanan. Itulah para wanita penggembira di dunia tanpa
mengindahkan perintah-Nya.
Ukhti islami…
Sampai disini aku
tak megerti apakah kata–kata ini menembus ke relung hatimu, Hingga
membuat dirimu sudi merenung sejenak untuk memperbaiki diri menjadi
sesosok muslimah sejati..? Muslimah sejati yang hidupnya bahagia
dengan suami setia tercinta hingga di surga. Muslimah sejati yang
jiwanya kaya dengan kasih sayang tulus kepada anak tercinta. Dan
muslimah sejati yang hidupnya mulia karena menutup auratnya.
Kuharap masih tersisa secuil kesempatan untuk telusuri goresan-goresan pena di lembar putih ini.
Ukhti islami di negeri pertiwi…
Kutulis
suratan hati ini saat nuraniku menjerit dan berteriak kesakitan
melihat harga dirimu diinjak–injak oleh anjing–anjing durjana yang
setiap saat mengintaimu, Mereka menyembunyikan kebuasan nafsunya di
balik kata-kata cinta manis dan menawan, Emansipasi dan persamaan
gender yang sebenarnya rayuan gombal, Mereka menyembunyikan semua itu
padahal hati mereka penuh dengan makar dan tipuan bejat mereka.
Ukhti islami di negeri pertiwi…
Kedua
mata ini sudah sepat membuka dan menatap hari-hari yang ditaburi
kemaksiatan dan telinga ini pun juga bosan mendengar musik–musik setan
yang dihalalkan pengikut kebatilan, Setiap ruang dan waktu musik-musik
itu bergema di telinga dengan syair-syair cinta dusta, Di puja-puja dan
dihafal para remaja melebihi cintanya terhadap ayat-ayat al-quran yang
mulia, Bahkan ratusan ribu keluar demi menyaksikan konser musik,
dengan berdesak-desakan dan berjingkrak ria. Bahkan diantara mereka ada
yang meningggal di tempat maksiat bersama iringan suara gitar dan band
yang melalaikan.
Ukhti islami…
Sampai kapan air mata ini
kan mengering dan sampai kapan kepedihan ini kan berakhir, Aku tak
mengerti jawabannya. Yang aku bisa hanyalah memberikan nasehat bagi
jiwa-jiwa yang menerimanya, Ukhti islami yang masih tenggelam dalam
keterlenaaan, Ku harap engkau segera mengakhiri hari-hari kelabumu
dimana bunga-bunga harga dirimu berguguran di tangan kumbang-kumbang
tak beradab.
Ukhti islami…
Biarkan diriku dengan seonggok
kesedihan ini meneruskan kembali goresan renungan hati ini. Dan
kalaulah boleh jujur hati ini sering kali menangis melihat putri-putri
islami di sembelih rasa malunya dengan pisau–pisau mode, dirobek dengan
belati emansipasi dan ditusuk-tusuk dengan pedang persamaan gender.
Sungguh mereka telah menghalalkan segala cara.demi tercapai tujuan
nafsunya.
Ukhti islami…
Musuh-musuhmu telah
menyiapkan ribuan wanita yang setia berperang di jalan setan, Mereka
memberikan seluruh tubuhnya untuk merusakmu lewat film -film porno
majalah-majalah bejat dan jutaan situs terlaknat, Mereka berikan suara
indahnya tuk mendendangkan syair-syair setan yang mereka atas namakan
dengan cinta, Setiap hari mereka bicara dengan subhat mereka dengan
dukungan ratusan media masa.
Ukhti islami yang hatinya masih
terbingkai anggun keyakinan bahwa Allah swt adalah Rabb sesembahannya,
Kekhawatiran dan kecemburuan dalam hati ini tidak lain karena
kebanyakan dirimu telah terperangkap di lorong-lorong fujur itu. Bahkan
diantara dirimu telah terbuai dengan ungkapan-ungkapan gombal dari
para wanita jalang di layar lebar dan majalah kacangan di pinggir
jalan, Diantara dirimu telah terlena dengan rasi-rasi bintang yang tak
lebih perkataan syirik yang dihiasi dengan ramalan kebatilan
Ukhti islami…
Aku
menghawatirkan karena subhat dalam dirimu akan hijab sebagai pakaian
wajibmu dimana mereka memakai kerudung kecil berwarna warni merangsang
pandangan mata .Berjalan didepan pria dengan celana jeans dan baju
ketatnya. Wajahnya bersolek dan dibumbui parfum yang menyengat setiap
orang yang dilaluinya. Mereka tampak islami sebenarnya menodai
kemurniaan islam. dibalik kejahiliyahan model baru. Dimanakah mereka
diantara hijab islami yang diajarkan Nabi saw..? Dimanakah mereka
diantara adab islami yang dicontohkan istri-istri Nabi saw..? Mengapa
masih ada muslimah yang bertabarujj bahkan tidak mengenal jilbab
sementara al qur’an dia dengar setiap hari..?
Ukhti islami…
Apa
yang membuatmu membenci jilbab padahal ia pakaian anggunmu dimata
Allah swt..? Apa yang membuatmu ragu dengan jilbab padahal ia menjaga
kehormatanmu dari mata-mata jalang, Kenapa engkau lebih menyukai
berdandan seronok dengan aurat terbuka menjadi ajang zina mata durjana.
Jika bukan ridha Allah swt ridha siapa lagi yang akan engkau cari..?
Ukhti islami…
Kutulis
renungan ini untukmu karena ada harga yang harus kau bayar dengan
mahal di batas waktu yang tak terhingga, Dan sesungguhnya penggalan
nafas yang tak akan kembali ini akan bersaksi dihadapan ilahi. Tapi
kenyataannya mengapa masih ada yang begitu tega menggadaikan harga diri
dan kehormatan demi selembar uang..? Bahkan harga dirinya tak sewangi
bunga lagi karena naik turun sesuai pasaran perzinaan..
Ukhti islami…
Akal
sehat yang mana yang rela menjual harga dirinya dengan hanya sebotol
sampo atau sebutir sabun untuk telanjang di mata jutaan orang.
Ah…barang kali engkau terlalu bermimpi menggapai kemasyhuran dan lupa
siksaan sebagai tebusan. Tidak tahukah tubuhmu yang setiap hari kau
dandani itu telah ditunggu ulat-ulat busuk yang siap menggorogoti..? Dan
dirimu dikenal orang sebagai bintang perzinaan yang didemeni laki-laki
biadab yang berhianat pada istri-istrinya, Apakah engkau suka saat
kematian menjemputmu dan dirimu menjadi maskot dalam kemaksiatan..?
Hmmz…kuharap
engkau mengerti renungan hati ini. Bahwa sesungguhnya aku sangat ingin
engkau masuk islam dengan kaffah. Aku ingin dirimu merasakan secuil
iman yang setelah itu engkau tak berpaling kepada kejahiliyahan. Aku
ingin engkau meneguk setetes hidayah yang membuat kehausan nafsu
birahimu terobati selamanya, Semoga Allah swt membuatmu mencintai
keimanan dan membenci jalan-jalan kejahiliyahan dan kefasikan.
Ukhti islami…
Kalau
bukan dien ini nasehat apa gunanya pena latah ini ku alunkan.
Harapanku minimal nasehat ini membebaskan ku dari tuduhan sebagai ”setan
bisu” yang ridha dengan kemungkaran. Lebih jauh dari itu semoga
suratan hati ini menjadi wasilah dan hujjah yang mengantarkan ke janah
abadi bersanding bersama bidadari.
Saudariku Ukhti islami…
Kuharap
engkau tak bosan membaca renungan hati ini, Nasehat yang jujur apa
adanya dari seseorang yang cinta dan cemburu karena Allah swt dengan
harga diri saudarinya, Kalau bukan karena ridha Allah swt tak akan
pernah ku goreskan pena ini untukmu.. Semoga setiap kata yang kau baca
dapat kau pahami dan bernilai ibadah disisi Allah swt
Ukhti islami…
Ingatlah
para muslimah di zaman sahabat, ridha Allah swt dan Rasul-Nya adalah
tujuan utama. Tak bergeming menghadapi ocehan orang-orang musyrik dalam
memegang diennya. Bersegera meyambut seruan Allah swt, bahkan dalam
berbagai moment mereka adalah rijal yang siap membela Rasulullah saw
saat di lukai dan di lecehkan kehormatannya. Asma’,Nusaibah, Khansa tak
perlu ku ceritakan tentang mereka karena namanya telah terukir indah
dalam sejarah ummah. Pesona teladan yang mekar mewangi bagi para
muslimah sejati.
Ukhti islami …
Lihatlah
sekelilingmu tentang keadaan kaum muslimah hari ini. Siapakah diantara
mereka yang menjadikan para istri Nabi saw dan sahabat sebagai
teladan..? Padahal mereka adalah orang-orang yang di janjikan dengan
jannah. Bahkan diantara mereka namanya telah tercatat sebagai penghuni
surga sedang mereka masih hidup di dunia.
Kenapa wanita-wanita
penzina lebih di sukai dan disebut-sebut dari pada sosok mulia itu..?
Meniru mereka dari gaya rambut dan pakaian serba terbuka. Bahkan jika
mereka terpelosok kedalam lembah zina akan mereka ikuti juga. Dimanakah
harga diri itu wahai putri islami….? Dimanakah kesucian diri dari
perbuatan busuk itu…?
Lihatlah wahai putri islami, lihatlah dengan
matamu yang bersinar betapa ribuan muslimah telah mengabaikan perintah
Allah swt. Bahkan mereka tak mengerti bahwa jilbab itu wajib
sebagaimana shalat dan zakat, Bahkan mereka akan berdosa jika mereka
enggan memakainya, Tapi kebanyakan mereka menutup diri dan mencaci
pemilik jiwa yang murni yang menunaikan perintah Allah swt. Siapa yang
hari ini tak mencibir orang muslimah yang berjilbab besar dan bercadar.
Ejekan-ejekan tak senonoh, kata-kata pedas dan menghina,
pandangan-pandangan benci dan marah, serta tuduhan-tuduhan ekstrim dan
kolot lekat dari mulut-mulut yang mengaku dirinya seorang muslimah..
Tidakkah
mereka melihat dirinya yang lebih hina dengan bermaksiat kepada Allah
swt setiap harinya..? Tidakkah mereka sadar akan ancaman siksa Allah
swt yang begitu perih..? Dan tidakkah mereka mengerti bahwa harga
dirinya telah membusuk dikelilingi makhluk kotor setan penyembah
syahwat..?
Ukhti islami….
Jika serigala hewan itu hanya
menginginkan daging, tapi serigala manusia menginginkan sesuatu yang
lebih berharga dari itu, Dia ingin engkau kehilangan harga diri. Mereka
berusaha memburu harga dirimu dan merobek-robek dalam ranjang
perzinaan setelah itu engkau ditertawakan karena engkau bagaikan
binatang jalang yang tak punya lagi harga diri kemudian dijadikanlah
engkau ajang jual beli bagi para penyembah birahi.
Ukhti islami…
jangan
tertipu kebusukan makar setan yang dibalut dengan cinta-cinta palsu
seperti valentine day. Betapa hari itu telah menjadi sakral bagi
penodaan yang berkedok cinta dan kasih sayang, Berapa harga diri telah
melayang dalam kepalsuan dan kenaifan Bahkan mereka mengenangnya sebagai
hari bersejarah tentang kebusukan cinta mereka, mencatatnya didalam
agenda dan seolah dosa-dosa itu terasa manis saat di
kenangnya,Naudzubillahi mindzaliq..
Tidakkah engkau melihat
wanita-wanita kafir penyembah syahwat yang hidupnya bergelimang dengan
zina setiap harinya..? Bahkan mereka membunuh anak dalam perutnya
sebelum ia dilahirkannya..? Entah berapa ribu anak yang dibunuh dari
berzina, entah berapa ribu pula anak yang hidup tak mengetahui siapa
bapaknya, Hmmz…begitukah yang kau cari wahai Ukhti islami..?
Saudariku….
Tak
perlu aku ceritakan tentang pacaran yang telah menjadi tuntunan bagi
para pemuda umat ini, Hati ini diris-iris ketika masuk dan melihat
sosok-sosok pemuda-pemudi di universitas-universitas islam,di
Mall,pinggir jalan juga tempat rekreasi Duduk berdua-duaan di kesepian
asyik pacaran.
Jilbab gaul yang tak karuan, pergaulan bebas yang
telah dihalalkan. Musik-musik yang dilantunkan pengganti al qur’an .
Hanya beberapa gelintir ihwah mahasiswa dan akhwat lainnya yang Allah
swt selamatkan dari kejahiliyahan itu, Dan itu pun mendapat tekanan dari
berbagai kalangan, Semoga Allah swt teguhkan jiwa mereka.
Ukhti islami …
Tahukah
engkau bahwa seseorang akan diadzab karena cinta yang ia sekutukan
karena Allah swt..? Pahamkanlah dirimu bahwa rindu-rindu palsu itu
ibarat kerak dosa didalam qolbu yang menghalangi beningnya hatimu dari
hidayah Allah swt..? Dan mengertikah cinta selain Allah swt itu tidak
pernah akan abadi meskipun ibarat Romeo dan Juliet..?
Lantas
mengapa begitu mudahnya kau obralkan cintamu dengan seseorang yang
berkata “I LOVE YOU” untuk merayumu..? Kenapa kata-kata itu membuatmu
luluh tak berdaya dan kau berikan seluruh dirimu kepada laki-laki asing
yang bukan suamimu..? Kenapa kata kata itu menjadi berhala didalam
hatimu dan kau nodai cinta Allah swt..? Kenapa wahai putri islami kata
yang sebenarnya bisikan iblis itu membuat dirimu gelisah tidur dan
jiwamu melayang-layang..?
Semua itu karena engkau tak mengerti
akan cinta Allah swt, Dan ruang hatimu kau biarkan kosong dengan
cinta-cinta setan, Lupakan kata kata itu dari hatimu kecuali suamimu
yang Allah swt halalkan sebagai bajumu. Jadikanlah cintamu ladang
pahala, Ladang pahala yang tumbuh dari akar-akar ma’rifatullah, Dan
batangnya kuat perkasa menjulang keangkasa dengan tauhidulloh. Jagalah
cintamu, awasi jangan pernah lengah hingga engkau berlabuh di dermaga
ketenangan jiwa yang bernama pernikahan islami yang diberkahi.
Hmmz…
betapa banyaknya muslimah hancur dengan cintanya yang liar diantantara
serigala-serigala buas. Demi hawa nafsunya yang berkata atas nama
cinta sejati mereka serahkan seluruh tubuh dari ujung rambut sampai
ujung kaki untuk di nodai. Bahkan demi cinta palsunya ribuan orang rela
bunuh diri.
Ukhti islami…
Cobalah berfiikir bening
dan jernih. Tanyakan dengan jujur kepada nuranimu yang lembut itu.
Tentang kemasyuran yang kau buru atau pun kebebasan yang kau tuju.
Apakah kebebasan yang kau maksud itu kebebasan berkencan dan berzina,
seperti wanita-wanita kafir penyembah syahwat..? Apakah berjingkrak ria
dikonser musik itu kebebasan yang kau cari..? Ataukah berdandan seksi
didepan umum itu yang kau maksud..? Cobalah tanyakan lagi semua itukah
kebahagiaan seorang wanita..? Ataukah dengan tunduk dengan syari’ah
Allah swt Menjadi wanita shalehah yang terjaga auratnya..? Yang dibelai
suami dengan mesranya kasih sayang dalam keluarga. Begitu juga didamba
putra dan putri tercinta dalam membina keluarga bahagia.
Tanyakanlah wahai Ukhti islamiku…
Demi
Allah tanyakan kepada pemburu syahwat itu. Apakah mereka rela jika
anak cucunya kelak menjadi biduanita yang dihargai dengan selembar
uang..? Apakah mereka tega melihat anak-anaknya dicengkram
serigala-serigala buas yang siap merobek harga dirinya..? Tanyakan pada
mereka yang setiap malam menjual diri di club-club malam menjadi wanita
penghibur. Apakah mereka mendapatkan kebahagiaan dengan tidur bersama
laki-laki buas dan relakan mereka jika putrinya kelak seperti dia yang
tak punya harga..? Tanyakan wahai putri Islamiku, tanyakan jika engkau
masih ragu. Tentang orang yang termahsyur diantara penyembah syahwat
itu, tanyakan kepada mereka yang berlenggak-lenggok disorak sorai
tepukan tangan jutaan orang. Kebahagiaan seperti apa yang dia cari
dibalik keternodaaan harga dirinya.
Ukhti islami…
Kenapa
kebanyakan engkau tak sadar bahwa kebanyakan wanita telah menjadi
barang dagangan di tangan penyembah syahwat, Lihat dan bukalah matamu
disepanjang jalan penuh dengan pampangan wanita telanjang disapu mata
sembarang orang. Lihat wahai putri Islamiku disetiap produk barang
kecantikan wanita dijual dengan kemurahan. Dan iklan Tv pun setiap detik
seolah tak berhenti memamerkan aurat wanita. Siapakah diantara bintang
Tv yang paling terkenal..? Tidak lain wanita yang paling berani
menjual harga dirinya. Dan tak perlu kau tanya tentang koran murahan
dan majalah rendahan disudut-sudut jalanan yang memamerkan wanita
telanjang penghibur preman jalanan.
Apa yang kau cari
wahai putri islamiku di balik semua itu…? Apa yang kau dapat dengan
berkencan dan foto bersama dengan orang orang fasik pembela musik…?
Apa gunanya menghabiskan masa mudamu dengan pacaran bersama laki-laki yang belum tentu jadi suamimu..?
Ukhti islamiku…
Ku
harap engkau masih bersamaku hingga akhir renungan hati ini, Aku
selalu dirundung duka dan dibalut rasa resah selama dirimu tak mau
mengerti atau kau anggap angin lalu tentang apa yang aku ungkapkan di
lembar putih ini. Bukannya diri ini ingin dikenang, sama sekali tidak
wahai Ukhti islamiku, Aku tidak ingin setiap muslimah menjadi mangsa
bagi serigala-serigala buas penyembah syahwat dan aku tidak ingin mereka
nantinya menyesal karena merasa mengkhianati calon suaminya meskipun
mereka tak mengetahuinya saat ini.
Ukhti islami …
Jika
fitrahmu yang lembut itu masih murni, dan jika nalurimu yang halus itu
belum terkoyak dan ternodai aku yakin, ya demi Allah aku yakin engkau
akan menemukan jalan kembali dari kebimbangan yang engkau hadapi. Tidak
lain dan tidak bukan dengan mengetuk pintu Allah swt yang terbuka bagi
siapa saja siang dan malam.
Saudariku berhentilah dari kefujuran
itu. Engkau adalah calon ibu yang menjadi teladan bagi putra-putrimu.
Jauhilah teman dan tempat-tempat yang akan menyeretmu kejurang
kehinaan, Dan mulailah mengenal Allah swt dengan menuntut ilmu
dihalaqah halaqah kajian keislaman.
Ukhti islami…
Temanilah jiwa-jiwa yang tegar yang menjaga syari’ah Allah swt dan saling menasehatilah dalam ketaqwaan dan kesabaran.
Ukhti islami…
Setelah
kau baca renunganku ini aku berdo’a semoga engkau menjadi permata yang
selalu berkilau menyejukkan pandangan suamimu yang shaleh, Begitu juga
menjadi teladan bagi keluargamu dan anak anakmu,Hingga bisa menjadi
pelangi islam yang indah itu menghiasi setiap rumah tanggamu.
Dan
maafkan aku jika kata-kata dilembar putih ini terlalu hambar dan kasar.
Namun aka yakin engkau lebih tahu apa yang harus kau lakukan setelah
membaca Artikelku ini. Memang tak pantas diri ini menulis banyak karena
memang bukan ulama yang pantas menuliskannya,Bukan pula seorang
pujangga yang kata-katanya bagai mutiara gemerlap didalam jiwa. Namun
aku hanya seorang yang ingin menyampaikan nasehat kepada saudaranya satu
agama.
Jika pena yang latah ini menuliskan kata-kata yang
mengiris pilu hatimu, maka bukan itu maksudku renungan hati ini tak
lebih hanyalah wasilah yang semoga bersamaan membaca surat ini maka
bersama pula turunnya hidayah atas dirimu, Ya aku sangat berharap
seperti itu.
Ukhti islami…
Engkau mempunyai andil
yang besar dalam meretas jalan panjang perjuangan, Entah apa jadinya
jika wanita muslimah bertingkah laksana wanita kafir yang Allah swt
janjikan jahanam. Sekali-kali jangan lah engkau tertakjub, dimata Allah
swt mereka tak ada harganya dengan wanita budak yang beriman,
Keindahan sejati itu bukan diwajah dan tubuh tapi dalam keshalehahan
dan akhlak yang terpuji, Engkau lah seharusnya pemilik keindahan itu,
Ya.. hanya engkau wahai putri islami.
Dan inilah akhir dari
renungan hatiku. Mudah mudahan akhir renungan ini mengakhiri pula
kebimbanganmu untuk memutuskan menjadi muslimah sejati. Begitu juga
menjadi akhir dari hari-hari lalumu yang penuh kejahiliyahan.
Saudariku
tak ada yang terlambat untuk menjadi muslimah sejati. Buang kata kata,
”TAPI AKU BELUM MANTAP, NANTI KELUARGAKU GIMANA..?”. Tak ada kata
“NANTI“ bagi pribadi yang ingin mekar mewangi. Dan tak ada kata “TAPI”
untuk merubah diri lebih berseri.
Saudariku…
Allah swt setia
menanti taubatmu setiap pagi siang serta sore dan malam hari.
Segeralah bertaubat sebelum mentari terbit dari barat atau nyawa telah
sampai ditenggorokan dengan mengucap,
Astaghfiruuka wa ‘atuubu ilaih.
“Aku memohon ampunan dan aku bertaubat kepada Allah.”
Sekarang katakan pada dirimu sendiri :
“AKU HARUS MENJADI MUSLIMAH SEJATI, HARUS DAN HARUS APAPUN YANG TERJADI”.
Saudariku aku sangat yakin dengan dirimu. Kau bisa mewujudkan cita cita mulia itu. PERCAYALAH..!!!
[Vandi Al-faqir]
wassalam
semoga bermanfaat dan penuh kebarokahan dari Allah